Sept. 13, 2023, 10:15 a.m.
Pelayanan yang prima menjadi elemen utama bagi tiap unit kesehatan. Dalam proses mencapai hal tersebut tiap klinik dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memenuhi standar pelayanan yang optimal. Mengapa? Karena standar pelayanan yang optimal dijadikan acuan klinik agar mampu bersaing dengan klinik atau unit kesehatan lainnya. Salah satu bentuk pengelolaan klinik adalah pemanfaatan aplikasi klinik. Lalu, risiko apa saja yang terjadi bila klinik Anda tidak memanfaatkan aplikasi klinik?
1. Risiko Pelayanan yang Lambat
Proses informasi pasien secara tradisional akan memakan banyak waktu. Ketika klinik Anda tidak menggunakan aplikasi klinik, pasti akan menimbulkan antrian panjang pasien yang menunggu untuk dilayani. Dan antrian pasien yang panjang akan berdampak kepada jumlah pasien yang dapat dilayani dalam sehari menjadi lebih sedikit, sebab banyak waktu yang terbuang dari proses pengolahan data yang sifatnya administratif.
2. Risiko Rekam Medis Hilang/Rusak
Pengelolaan klinik secara tradisional memungkinkan riwayat rekam medis pasien rusak atau hilang. Rusaknya rekam medis ini bisa terjadi karena bencana dan kelalaian manusia. Padahal rekam medis berfungsi sebagai bukti tertulis pelaksanaan pelayanan medis yang berkualitas, dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum oleh setiap sarana pelayanan kesehatan, termasuk klinik.
3. Risiko Duplikasi Data
Saat seorang pasien datang ke klinik untuk berobat, dan klinik Anda tidak menggunakan aplikasi klinik, pasti akan menyulitkan dalam membedakan pasien baru, dan pasien lama. Saat ada pasien lama tidak membawa Kartu Identitas Berobat (KIB), staff klinik biasanya akan mencatatnya sebagai pasien baru, yang membuat pengulangan pencatatan sehingga terjadilah duplikasi data. Akibatnya, terjadilah ketidaksinambungan informasi medis karena riwayat kesehatan pasien yang sebelumnya tidak dalam satu berkas.
4. Risiko Kesulitan Monitor Stok Obat
Selain rekam medis, pengelolaan persediaan obat menjadi nilai penting bagi pelayanan prima suatu klinik. Jika klinik tidak mengelola stok obat dengan baik pasti akan menyulitkan petugas dalam memenuhi kebutuhan persediaan obat. Monitor stok obat tidak terbatas pada jumlah stoknya saja, melainkan monitor kelayakan obatnya juga dan memonitor kapan seharusnya petugas klinik melakukan pemesanan pembelian obat kembali.
5. Kesulitan Mengontrol SDM
Pelayanan optimal yang diharapkan pasien kepada fasilitas kesehatan tentu tidak lepas dari kinerja tenaga kesehatan yang terkontrol, dan termonitor dengan baik. Tidak hanya kinerja dokter saja, tetapi kinerja perawat, apoteker, dan seluruh pegawai klinik harus terkelola dengan baik. Jika aspek-aspek tersebut tidak dikelola dengan baik, akibatnya klinik kesulitan mengontrol kinerja SDM, kesulitan memonitor pekerjaan, serta mengevaluasi kualitas SDM yang ada.
Melihat banyaknya risiko yang ditimbulkan akibat memanfaatkan aplikasi klinik, maka sudah seharusnya sebuah klinik memiliki aplikasi yang dapat mendukung proses administrasi, seperti pengolahan data pasien, konsultasi medis, pencatatan persediaan obat, pembuatan dokumen transaksi, pengolahan data karyawan, sampai pembuatan laporan. Keberadaan aplikasi klinik yang terintegrasi, handal, dan juga akurat, tentu akan meningkatkan pelayanan bagi pasiennya.
ERAMEDIX merupakan aplikasi klinik berbasis cloud dan telah terintegrasi dengan SATU SEHAT Kemenkes RI. Aplikasi ini dilengkapi dengan beberapa fitur yang dapat mempermudah operasional klinik Anda, seperti fitur rekam medis elektronik, scheduling, integrasi lab dan masih banyak lagi. ERAMEDIX dapat menjadi solusi mudah dan terjangkau untuk klinik Anda, terutama agar terhindar dari risiko-risiko di atas. Segera hubungi kami untuk mengetahui layanan kami lebih jauh!