Loading...
Perbedaan Komunikasi SOAP dan SBAR Pada Rekam Medis

May 31, 2024, 10:08 a.m.

Perbedaan Komunikasi SOAP dan SBAR Pada Rekam Medis

Kualitas suatu klinik sebagai institusi yang menghasilkan jasa kesehatan, diperlukan komunikasi yang efektif untuk memastikan kualitas perawatan pasien. Komunikasi yang tidak efektif akan menimbulkan risiko kesalahan medis saat perawatan seperti kesalahan pemberian obat hingga kesalahan melakukan prosedur tindakan perawatan. 

Rekam medis adalah dokumen penting dalam dunia pelayanan kesehatan yang berfungsi untuk mencatat semua informasi terkait kondisi pasien, diagnosis, perawatan, dan perkembangan kesehatannya. Dua metode komunikasi yang sering digunakan dalam pencatatan rekam medis adalah SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Plan) dan SBAR (Situation, Background, Assessment, Recommendation). Meskipun keduanya bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan dokumentasi medis, mereka memiliki perbedaan signifikan dalam struktur dan penggunaan. 

Perbedaan Antara SOAP dan SBAR

Konsep Utama : SOAP berorientasi pada pemahaman perjalanan perawatan pasien, seperti dokumentasi pasien, termasuk subjektif (keluhan pasien), objektif (hasil pemeriksaan fisik), assessment (diagnosis atau penilaian kondisi pasien), dan plan (rencana perawatan). 

SBAR berfokus pada komunikasi yang lebih ringkas dan langsung ke inti masalah. Informasi disampaikan secara singkat dan jelas mengenai situasi pasien, latar belakang informasi, penilaian kondisi pasien, dan rekomendasi tindakan yang harus diambil.

Tujuan : Dalam perannya untuk mencatat perkembangan pasien secara sistematis dan terstruktur, SOAP biasanya digunakan oleh dokter, perawat, dan profesional kesehatan lainnya untuk mencatat catatan harian, laporan evaluasi, dan rencana perawatan pasien.

Format SBAR membantu menyampaikan informasi dengan jelas dan ringkas, terutama dalam situasi kritis atau saat pergantian shift. SBAR juga sering digunakan dalam laporan lisan, telepon, atau rapat tim medis. 

Kelebihan dan Kekurangan : 

SOAP memberikan dokumentasi yang komprehensif, sistematis dan memudahkan penelusuran riwayat perawatan pasien. Kekurangannya metode SOAP, diperlukannya waktu yang lebih banyak untuk mencatat dan membaca, karena informasi yang dihasilkan terlalu detail untuk situasi yang membutuhkan respons cepat.

SBAR menyediakan format komunikasi yang cepat, efisien dan ideal untuk situasi kritis dalam kolaborasi tim. Namun SBAR, tidak memberikan dokumentasi yang detail seperti SOAP, karena tidak mencakup semua aspek yang diperlukan untuk analisis lengkap.

Kesimpulan

SOAP dan SBAR adalah dua metode komunikasi yang penting dalam pelayanan kesehatan, masing-masing dengan tujuan dan kegunaan yang berbeda. SOAP lebih cocok untuk dokumentasi rinci dalam rekam medis, sementara SBAR lebih efektif untuk komunikasi verbal yang cepat dan jelas antara profesional kesehatan. Meskipun terdapat perbedaan dalam format dan pendekatan, baik SOAP maupun SBAR memiliki peran penting dalam memastikan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keduanya digunakan untuk mendokumentasikan informasi pasien dan memfasilitasi komunikasi antara tenaga medis dalam menyampaikan informasi yang relevan.