Aug. 30, 2024, 3:43 p.m.
Sebenarnya, konsep penggunaan teknologi untuk mengelola data pasien di klinik gigi telah berkembang selama bertahun-tahun. Sistem manual dalam klinik gigi tradisional mengandalkan catatan berbasis kertas untuk mendokumentasikan informasi pasien, rencana perawatan, hingga janji temu. Namun, sistem manual ini rentan terhadap kesalahan, resiko duplikasi, dan inefisiensi. Seiring kemajuan teknologi, kebutuhan akan sistem manajemen data yang otomatis terus meningkat. Oleh karena itu, implementasi rekam medis elektronik oleh klinik gigi semakin dirasa perlu sebagai solusi digital di industri klinik gigi.
Himpunan organisasi profesi gigi menyatakan, banyak masyarakat yang belum paham rekam medis gigi berbeda dengan rekam medis kesehatan. Jika rekam medis kesehatan berisi indikator kesehatan umum, sementara rekam medis gigi berisikan gambar berbentuk gigi yang diwakilkan oleh diagram kondisi gigi di dalam mulut pasien. Setiap diagram memiliki nomor untuk mewakili masing-masing gigi pasien, mulai dari gigi bungsu, gigi bagian depan, hingga gigi geraham. Data yang menggambarkan kondisi gigi dan mulut pasien disebut dengan odontogram.
Odontogram adalah solusi digital dalam industri perawatan gigi, yang menjadi panduan kelola data pasien di klinik gigi. Kehadiran odontogram secara signifikan meningkatkan kemampuan dokter gigi untuk memantau perkembangan kondisi gigi pasien secara visual. Tidak hanya itu saja, odontogram juga memiliki peran dalam memudahkan dokter membuat diagnosis. Kondisi mulut pasien yang tergambar jelas, membuat dokter lebih mudah merencanakan perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan pasien.
Sekarang penggunaan odontogram digital bukan lagi sekedar pilihan untuk bergaya modern, melainkan sudah menjadi kewajiban dan kebutuhan klinik. Kewajiban penggunaan odontogram ditegaskan oleh Kemenkes melalui undang-undang yang mengatur penggunaan rekam medis di seluruh faskes. Peraturan yang dikeluarkan Kemenkes, membuat beberapa klinik gigi mulai menyadari bila rekam medis manual menghabiskan banyak biaya, karena penyimpanan rekam medis manual membutuhkan ruangan yang besar.
Karena odontogram memiliki informasi yang kompleks dibandingkan rekam medis umum, seringkali informasi yang tercatat di odontogram sulit dibaca oleh pasien. Belum lagi, jika pasien memiliki permasalahan pada banyak gigi sehingga memerlukan informasi dan treatment yang detail pada setiap diagram yang mewakilkannya. Perlu dipahami, kejadian error saat dokter mendiagnosis pasien tetap bisa terjadi. Kesalahan yang terjadi biasanya dipicu oleh keterbatasan dokter gigi dalam keterampilan menggunakan odontogram. Oleh sebab itu, kebutuhan pelatihan dan pendidikan tentang odontogram harus serentak dilakukan, agar kualitas pelayanan kesehatan gigi tetap terstruktur secara sistematis.