Aug. 23, 2024, 4:44 a.m.
Rekam medis adalah dokumen penting dalam layanan fasilitas kesehatan. Di dalam rekam medis berisi informasi data pasien, mulai dari profile hingga semua tindakan medis yang dilakukan sebagai rangkaian pengobatan pasien. Bisa dibilang, rekam medis menjadi sarana komunikasi antara dokter dengan pasien, juga dokter dengan para tenaga medis.
Dalam dunia kedokteran gigi, kegiatan dokumentasi kondisi gigi pasien sangat penting dilakukan. Salah satu alat utama yang digunakan untuk mencatat kondisi tersebut adalah odontogram. Odontogram merupakan diagram atau peta yang terdapat dalam rekam medis, yang menggambarkan kondisi dan letak gigi-gigi didalam mulut pasien. Diagram ini biasanya berbentuk skema visual dari rahang atas dan rahang bawah, yang menunjukkan setiap gigi dari kedua rahang tersebut, kemudian setiap gigi diidentifikasi dengan kode tertentu. Dokter gigi menggunakan simbol atau anotasi khusus dalam mencatat berbagai kondisi gigi pasien, seperti lubang, tambalan, atau kehilangan gigi.
Dokter gigi yang memberikan layanan pemeriksaan gigi, bertanggung jawab atas penulisan rekam medisnya. Hal ini sesuai dengan bunyi yang tercantum dalam Undang-Undang No 29 tahun 2004 “Setiap dokter dan dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis”. Dokter gigi tidak melakukan kewajiban ini, berpotensi terjerat pidana penjara paling lama 1 tahun atau denda paling banyak sebesar 50 juta rupiah.
Penggunaan odontogram membawa manfaat signifikan baik bagi pasien maupun dokter gigi. Berikut beberapa fungsi penting Odontogram dalam praktik kedokteran gigi :
Odontogram digunakan untuk mencatat kondisi setiap gigi, termasuk adanya karies atau pembusukan, tambalan, kerusakan dan pergeseran. Melalui peta ini, dokter gigi dapat dengan mudah mengidentifikasi gigi mana yang membutuhkan perawatan atau pemantauan lebih lanjut.
Setiap tindakan atau prosedur yang dilakukan pada gigi pasien, seperti penambalan, pencabutan, atau pemasangan gigi, harus terdokumentasi dengan jelas pada odontogram. Dokumentasi ini berperan untuk mempermudah dokter gigi saat melakukan pelacakan riwayat perawatan pasien dan membuat keputusan perawatan di masa mendatang. Kumpulan catatan dari seluruh kondisi dan perawatan pada odontogram akhirnya membuat dokter gigi bekerja lebih efisien.
Odontogram dalam rekam medis berfungsi sebagai alat komunikasi antara dokter gigi dan pasien. Melalui odontogram dokter gigi dapat menunjukkan kondisi gigi, menjelaskan secara visual masalah yang dihadapi oleh pasien dan langkah-langkah perawatan yang perlu diambil. Visualisasi yang disediakan odontogram membentuk komunikasi dua arah antara dokter dan pasien, karena visual yang disajikan membuat pasien lebih terlibat dalam proses perawatan.
Kolom identitas pasien dibagi menjadi 2 (data pasien dan data medis) data pasien yang dimaksud seperti nama, kelamin, pekerjaan, NIK dan alamat rumah dan data medis pasien. Sementara data medis pasien berbentuk pertanyaan terbuka seperti pertanyaan golongan darah, tekanan darah, hingga potensi alergi yang dimiliki pasien.
Odontogram biasanya terdiri dari beberapa komponen utama yang membantu dalam pencatatan kondisi gigi :
Diagram gigi adalah skema yang berisi susunan gigi di rahang atas dan bawah. Setiap gigi akan diberikan kode untuk memudahkan identifikasi dan pemetaan sebelum perawatan.
Untuk mempermudah pekerjaannya, Dokter gigi menggunakan berbagai simbol dan anotasi untuk mencatat kondisi gigi pada Odontogram. Misalnya, gigi patah akan ditandai dengan simbol zig zag, sedangkan gigi yang akan dicabut ditandai dengan simbol lingkaran dengan tanda panah kebawah. Simbol-simbolnya bisa lebih bervariasi tergantung preferensi masing-masing dokter dan standar yang digunakan oleh klinik.
Selain simbol, odontogram juga dapat menyertakan keterangan tambahan yang menjelaskan kondisi spesifik dari prosedur yang telah dilakukan, seperti jenis bahan tambalan yang digunakan, respon gigi dan mulut setelah perawatan, serta rencana perawatan setelahnya.
Tabel perawatan gigi biasanya terdiri dari :
Odontogram digunakan pada berbagai tahap perawatan gigi, mulai dari pemeriksaan awal hingga perawatan lanjutan. Berikut ini alur bagaimana odontogram digunakan dalam praktik klinik gigi :
Saat pemeriksaan awal, dokter gigi mencatat kondisi masing-masing gigi pada odontogram. Pencatatan yang dilakukan termasuk identifikasi karies, plak, atau kondisi lain yang memerlukan perhatian khusus. Odontogram ini kemudian digunakan sebagai dasar untuk merencanakan perawatan kepada pasien.
Saat melakukan perawatan seperti penambalan, pencabutan, atau pemasangan mahkota, dokter gigi memperbarui odontogram yang mencerminkan kondisi gigi setelah dilakukan perawatan. Hal ini akan membantu dokter dalam memastikan semua perawatan tercatat dengan baik dan tidak ada gigi yang terlewat.
Saat pemantauan berkala dilakukan, odontogram dibutuhkan untuk memantau perubahan kondisi gigi dari waktu ke waktu. Apakah perawatan telah sesuai dengan target atau harapan pasien atau belum. Dokumentasi pemantauan berkala penting untuk dilakukan, demi mendeteksi masalah sejak dini.