Loading...
Komunikasi Kunci Layanan Kesehatan Berkualitas

March 25, 2024, 7:52 a.m.

Komunikasi Kunci Layanan Kesehatan Berkualitas

Komunikasi yang efektif dengan pasien adalah kunci dalam menyediakan layanan kesehatan yang berkualitas. Apalagi saat pandemi menyerang masyarakat dunia, pemerintah dan masyarakat terpaksa beradaptasi dengan bentuk komunikasi melalui teknologi.   Menurut survei yang dilakukan Dynata dan Redpoint Global pada November 2021, menunjukkan bahwa 80% konsumen layanan kesehatan lebih memilih menggunakan saluran digital untuk berkomunikasi dengan penyedia layanan kesehatan setelah pandemi Covid-19.

Dalam dunia medis, strategi komunikasi kepada pasien harus dilakukan secara menyeluruh. Strategi komunikasi yang dimaksud mencakup menjangkau pasien sebelum, setelah, dan layanan janji temu. Mari kita bahas, jenis komunikasi yang Anda perlu terapkan untuk meningkatkan layanan medis di klinik Anda.

Komunikasi Proaktif

Aspek penting dari perawatan pasien adalah komunikasi proaktif. Komunikasi proaktif melibatkan jangkauan pasien bahkan sebelum mereka meminta bantuan. Singkatnya, komunikasi proaktif adalah wadah bagi para dokter untuk membuat pasien tetap terinformasi dan terlibat dengan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Ketika Anda memberi informasi kepada pasien, pasien dapat merasa keterlibatannya dalam perkembangan klinik Anda dan pada akhirnya hal ini meningkatkan hasil. Ada beberapa informasi penting yang dapat meningkatkan keterlibatan pasien, diantaranya ;

1. Informasi  General

Suatu keharusan untuk komunikasi proaktif adalah mengkomunikasikan ketersediaan praktik Anda. Sebagai contoh, dokter memberitahu pasien tentang staf baru atau memberitahu perubahan jam kerja yang tersedia. Dengan membagikan informasi terbaru tentang peningkatan ketersediaan, Anda tidak hanya dapat mempertahankan pasien yang sudah ada, tetapi juga menarik pasien baru melalui informasi masyarakat dari mulut ke mulut.

Salah satu cara untuk mengkomunikasikan perubahan ketersediaan adalah melalui buletin email kepada pasien dan menyertakan tautan ke website klinik. Selain sebagai sumber informasi, portal klinik juga berfungsi dalam membuat janji temu dengan cepat dan mudah. 

2. Pengingat Jadwal 

Pasien sangat diuntungkan dengan adanya pengingat mengenai janji temu yang akan datang, pengingat ini dapat berupa informasi pengisian formulir sebelum datang atau informasi membawa barang tertentu. Mengingatkan pasien yang memiliki masalah kehadiran untuk datang tepat waktu juga dapat membantu mengurangi ketidakhadiran (yang berdampak negatif pada jadwal klinik dan sistem antri).

Pengingat otomatis untuk pasien melalui email atau SMS adalah cara yang sederhana untuk menjaga agar pasien tetap terinformasi. Secara keseluruhan, pengingat jadwal dilakukan untuk membantu membangun kepercayaan antara klinik dan pasien, sekaligus memberikan umpan balik yang berharga untuk rencana perawatan pasien selanjutnya. 

3. Melacak Janji Tindak Lanjut

Ketika Anda perlu memanggil kembali pasien tiga atau enam bulan setelah janji temu untuk memeriksa perkembangan mereka, Anda dapat dengan mudah melacaknya melalui media yang Anda kirimkan melalui email ataupun whatsapp, sehingga tidak ada yang terlewatkan.

Komunikasi Responsif

Komunikasi responsif di klinik kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk memastikan pasien merasa didengar, dihargai, dan dipahami. Komunikasi responsif dapat berisi respons terhadap apa yang terjadi di hari itu, misalnya ketika praktisi atau pasien terlambat, membatalkan janji temu atau reschedule jadwal. Berikut beberapa contoh komunikasi responsif di klinik.

1. Berkomunikasi Ketika Dokter Terlambat

Ketika seorang dokter terlambat, penting untuk mengkomunikasikan informasi ini kepada pasien untuk menghindari kebingungan dan frustasi pasien. Melalui hal ini, akan terciptakan interaksi yang lebih positif dengan pasien. 

2. Mengkomunikasikan dan Mengatur Ulang Jadwal dalam Waktu Singkat

Ketika dokter mengatur ulang jadwal mereka dalam waktu singkat, penting untuk mengkomunikasikan informasi ini secara efektif agar tidak timbul kebingungan atau kesalahpahaman bagi pasien. Manfaatkan teknologi seperti layanan pesan teks atau email untuk mengirimkan pengingat janji temu atau informasi penting kepada pasien.

3. Minta Umpan Balik

Setelah konsultasi atau pelayanan selesai, minta umpan balik dari pasien mengenai pengalaman mereka ketika ditangani klinik Anda. Umpan balik akan membantu Anda untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan klinik untuk Pasien.

Melalui penerapan komunikasi responsif, diharapkan hubungan antara pasien dan tenaga kesehatan di klinik dapat menjadi lebih baik, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada pengalaman dan hasil perawatan pasien.