Oct. 1, 2024, 7:32 a.m.
Dijaman sekarang seluruh aspek kehidupan berlomba dalam implementasi digital. Fasilitas kesehatan menjadi salah satu sektor yang secara masif melakukan implementasi digital. Konektivitas yang baik akan mendukung aksesibilitas layanan kesehatan digital. Jika berbicara implementasi digital, konektivitas menjadi salah satu aspek dasar agar transformasi layanan kesehatan berjalan baik. Sementara itu, transformasi digital dalam fasilitas kesehatan memerlukan kolaborasi antara pemerintah dan penyedia layanan kesehatan. Misalnya, platform SATUSEHAT, sebuah platform yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan Indonesia untuk menyatukan data kesehatan secara nasional. SATUSEHAT sebagai media integrasi berbagai aplikasi kesehatan dengan fasilitas kesehatan, baik rumah sakit, klinik, hingga puskesmas, mampu melakukan pertukaran data medis tanpa harus mengulangi pengisian formulir saat pasien berpindah fasilitas kesehatan.
Aplikasi kesehatan yang dikembangkan pemerintah pusat, daerah, dan pihak swasta harus diintegrasikan ke dalam satu sistem, yang bernama SATUSEHAT. SATUSEHAT sebagai platform digital canggih, memfasilitasi penyimpanan dan distribusi data pasien dari berbagai fasilitas kesehatan yang dapat diperbarui secara real-time. Dengan begitu, dokter atau tenaga medis dapat melihat riwayat kesehatan pasien secara lengkap tanpa perlu meminta pasien membawa dokumen fisik.
Permasalahan muncul ketika banyak data kesehatan pasien di rumah sakit dan di klinik masih tersimpan secara fisik. Dari data Kemenkes yang dikutip oleh berita antaranews, di tahun 2024 baru 14,9% faskes dari target Kemenkes telah menyelenggarakan RME yang terkoneksi dengan SATUSEHAT. Persentase target yang masih sangat kecil berdampak kepada hasil penyebaran data kesehatan dari berbagai aplikasi klinik menjadi berbeda-beda. Berangkat dari permasalahan tersebut, Kementerian kesehatan menyampaikan narasi saat bersosialisasi, yang berisi desakan bagi seluruh penyedia Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes), agar segera mendaftarkan diri untuk dikoneksikan dengan SATUSEHAT.
Ada beberapa alasan lain mengapa fasilitas kesehatan harus terhubung dengan SATUSEHAT, berikut pembahasannya.
SATUSEHAT sebagai platform digital yang menampung data pasien memberikan aksesibilitas tinggi agar dapat diperbaharui secara real-time dan dirancang dengan ketat sehingga lebih aman dibandingkan penyimpanan fisik. Penyimpanan data fisik yang teledor akan meningkatkan risiko kebocoran atau kehilangan data yang berdampak buruk pada privasi pasien.
SATUSEHAT tidak hanya menghubungkan fasilitas kesehatan dalam satu wilayah, tetapi juga memungkinkan koordinasi antar rumah sakit, puskesmas, dan klinik di berbagai daerah. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi pasien ketika mendapat rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap atau fasilitas kesehatan skala besar.
Selain meningkatkan koordinasi antar fasilitas kesehatan, faskes yang terintegrasi dengan SATUSEHAT berpotensi dalam mempercepat proses administrasi, dan meminimalisir kesalahan pencatatan karena proses administrasi berjalan secara digital.
SATUSEHAT dirancang untuk dapat diakses oleh semua jenis fasilitas kesehatan, baik itu rumah sakit besar, klinik kecil, maupun puskesmas di daerah terpencil. Dengan demikian, seluruh fasilitas kesehatan menjadi setara di seluruh Indonesia.
Koneksi dengan SATUSEHAT bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan bagi setiap fasilitas kesehatan yang ingin memberikan layanan terbaik kepada pasien. Langkal awal yang harus dilakukan jika faskes belum terkoneksi SATUSEHAT, faskes wajib menjalankan Rekam Medis Elektronik yang terintegrasi SATUSEHAT dalam proses administrasi pasien. Kemenkes memberikan kebebasan bagi pemilik fasyankes dalam memilih vendor penyedia sistem Rekam Medis Elektronik.
Eramedix sebagai salah satu vendor sistem klinik menyediakan bantuan integrasi Fasilitas Kesehatan ke dalam ekosistem SATUSEHAT. Segera terhubung dengan SATUSEHAT dan mulai bangun layanan kesehatan Anda untuk bekerja lebih optimal!